Cerpen (Cerita Pendek) Rani Sang Merpati Episode 2
Pada saat Rani kelas 6 sekolah dasar Rani kecil malah menghadapi masa-masa sulit yang harus dilalui oleh gadis kecil, yaitu masalah keluarga yang harus membuatnya menjadi dewasa dan kuat.
Kakak perempuannya Sri di jodohkan dengan seorang laki-laki yang menurut keluarganya baik dan Sholeh namun Sri sudah memiliki kekasih dengan paras seperti preman. Sri lebih memilih kekasihnya daripada keluarga yang sudah membesarkannya dan sri memilih kabur dari rumahnya.
Sungguh Rani kecil yang ditidak paham dengan kondisi itu harus bisa paham. Rani yang harus kuat, Rani harus jadi dewasa disaat kedua orang tuanya mencari kakaknya. Mencari kesetiap teman-teman kakaknya sampai kedukun juga. Karena kejadian itu Rani kecil sampai sering kerasukan dan membuat mata batin Rani kecil terbuka. Hemmm serem kan untuk usia 12 tahun rani kecil bisa melihat apa yang orang lain tidak bisa melihat. Rani kecil ketakutan tapi dia tidak bisa cerita kesiapapun.
Menangis setiap malam dia harus ditinggal kedua orang tuanya mencari kakaknya. Dari situ ia mengenal hantu yang dia jadikan sahabat yang diberikan nama miza setiap malam miza yang menemani dia. Miza tidak seram menurutnya karena miza juga masih kecil dan miza juga baik menurut dia.
Hingga lebih satu bulan. Rani kecil mulai bisa peka Rani kecil dalam mimpinya melihat kakaknya ada dirumah pacarnya itu dan pacarnya lah yang menyembunyikan Sri “ bu. Rani mimpi lihat Mbak Sri Bu di rumah kecil di Deket sawah sama laki-laki tapi laki-lakinya itu. Bu kayak preman serem pakek tato bunga” ibunya awalnya tidak perduli dan menceritakan pada bapaknya Rani dan bapaknya mulai ingat dengan pacar kakaknya lalu pagi itu juga orang tuanya langsung pergi kerumah pemuda itu bersama dengan beberapa orang. Dan benar saja kakaknya ada disana dan mau berangkat kerja. Saat itu juga kakak perempuannya di ajak pulang dan laki-laki marah dengan hampir setiap hari rumah Rani didatangi makhluk seram.
Hingga Rani mulai memasuki sekolah menengah pertama (SMP) Rani masih diam dengan kemampuan yang dia miliki. Masa SMP ini masa kecil Rani yang seperti di neraka berangsur-angsur membaik. Kakak Rani yang akhirnya menikah dengan pria pilihan orang tuanya. Rani yang ceria dan periang kembali. Rani punya banyak teman-teman dan satu geng dengan nama tiga R yang terdiri dari Rani, riza, dan Reni.
Mereka selalu bermain tapi bukan permainan anak dewasa lebih pada permainan anak kecil ya maklum aja masih kelas satu SMP. Rani yang waktu sekolah dasar menjadi tempat pembulian saat SMP Rani menjadi teman yang paling dicarai dan tidak main-main Rani yang waktu sekolah dasar nilainya jelek dan tak pernah bagus waktu SMP selalu mendapat peringkat 1 apalagi kemampuan dari dalamenulis menjadikan dirinya pemenang lomba membaca puisi se tingkat SMP di kecamatannya.
Baca juga : Tips Ampuh Menulis Cerpen untuk Pemula
Kebahagiaan itu tidak lama Rani kecil harus melihat kakak perempuannya berulah lagi dia pergi meninggalkan rumah suaminya dan kabur entah kemana dan membuat ibu Rani langsung terkena penyakit jantung. Rani rasanya hancur, Rani cerita pada reni “ aku kok gak bisa kayak kamu ya keluarga e normal” Reni memeluk Rani dan bilang “ kita sek kecil jadi gak usah mikirin kedaan orang dewasa”.
Rani yang pada awalnya termasuk pandai nilainya mulai turun dan mendapatkan peringkat 3 Rani sangat sedih tapi kata bapaknya “ Rani kaget ya sama kondisi ibu yang sakit, dan mbak yang hilang lagi, jangan dipikirkan ya Rani harus buat bapak banga dan gak sia-sia kerja keras ya”.
Dan lagi malam itu Rani diberikan mimpi tempat kakaknya bersembunyi “ bapak, Rani mimpi lihat mbak di rumahnya temannya pak namanya mbak Puri” sekali lagi bapaknya percaya dan benar mbaknya disana lalu dibawa pulang dan ditanya maunya apa. Keluarga suami kakak perempuannya juga dihubungi untuk datang dan Rani Cuma bisa mendengarkan suara dari kamarnya hingga keputusan dibuat kakak perempuannya Rani memilih bercerai. Ibu Rani pun semakin sakit. Hingga perceraian itu benar-benar terjadi .
Ibu Rani sampai masuk rumah sakit dan Rani yang mulai kelas 2 di hantui kalau misal ibunya harus pasang ring maka dia harus rela tidak melanjutkan sekolahnya. Namun beruntungnya Rani dia mendapat beasiswa dan pada kelas 2 itu ada lomba menulis cerpen dan Rani termasuk juara 2 dengan mendapatkan uang Rp 500.000,00 uang itu dia taruh disekolah dan sebagai tabungan Rani. Ibunya Rani sudah bisa pulang dan tidak jadi memasang ring karena dianggap masih kuat keadaannya. Rani cukup bahagia dengan kabar itu.
Kakak perempuannya memilih tinggal dirumah pamannya yang ada di Surabaya. Masa SMP itu Rani juga mulai mengenal perasaan suka dengan lawan jenis, Rani lelaki yang ia sukai juga menyukai dirinya tapi Rani sudah memiliki prinsip kuat tidak mau pacaran karena takut bakal sama kayak kakaknya yang jadi gila.
Laki-laki mengungkapkan perasaannya disaat Rani menjabat sebagai calon ketua OSIS yang baru dan laki-laki itu ketua OSIS yang lama dia termasuk idola di sekolahnya menurut teman-temannya ia tampan dan keren.
Setiap pulang sekolah Rani selalu diikuti ya emang searah sih jalan pulangnya. Rani selalu sama Reni dan resa yang beriringan sama laki-laki itu namanya Achmad , Achmad menyukai Rani karena Rani cantik dan apa adanya. Ya gimana tidak apa adanya Rani aja gak bisa dandan.
Rani mulai nyaman dan seperti memiliki teman yang lebih mengerti dirinya hingga suatu hari Reni yang dari Ngawi mengajak Rani dan resa untuk kerumah neneknya dingawi konyol kan anak yang baru kelas 2 naik motor Sampek Ngawi. Rani takut yang mau bilang ke orang tuanya jadi dia tidak bilang.
Hari sabtu siang Rani pamit mau nginap dirumah Reni dan pulang besok sore. Yang pada saat itu yang bisa naik motor Cuma riza dan Achmad jadi dibagi dua . Karena teman-temannya tau e Rani deket sama Achmad jadi ya Rani berboncengan sama Achmad kemudian Riza sama Reni. Selama berboncengan Achmad memberikan batas tasnya dan Rani juga menaruh tasnya di tengah perjalanan belum sempai peristiwa kecelakaan itu terjadi huuuh.
Rani jatuh keliru jalan dan Achmad ketengah dengan luka di kakinya yang cukup parah. Membuat dirinya tidak bisa mengendarai sepeda motor Rani kebingungan dan akhirnya Reni menelpon bapak Rani “ bapak Rani kecelakaan” bapak Rani kaget “ loh ren Rani kan dirumah mu kok bisa kecelakaan”, Reni menjelaskan “ iya pak tapi saya ajak ke Ngawi buat sambang nenek saya terus motor yang dikendarai Rani sama teman saya jatuh karena lubang di depannya pak jadi jatuh”, bapak Rani kebingungan dan langsung menyusul Rani diperbatasan kota.
Rani marah sama Achmad dan menganggap semuanya kesalahan Achmad, saat bapak Rani datang Rani tertunduk dan takut akhirnya bapak Rani memanggil pengendara truk untuk di mintaki tolong mengangkut motor Achmad dan Achmad.
Karena Achmad tinggal bersama neneknya dan orang tuanya berpisah sehingga bapak Rani yang harus muter-muter bantu Achmad. Setelah Rani Sampai di rumah bapak Rani kembali menjemput Achmad.
Bapak Rani marah sekali dengan sikap rani. Rani dihukum dengan tidak boleh main sama Reni dan riza setiap berangkat dan pulang sekolah Rani di jemput.
Hingga pada saat disekolah Rani menjauhi temannya dan juga Achmad . Achmad selalu mendekati dan memintak maaf dan Rani menjauh hingga sampai pada saat Achmad lulus dia mendekati Rani yang sedang makan dikantin “ Rani aku boleh bicara sebentar, aku bingung ran harus sekolah dimana atau aku gak usah sekolah ya lalu kerja aja” , entah apa yang membuat Rani mau menjawab pertanyaan itu “ iya kamu harus sekolah lah” Achmad bertanya lagi pada Rani” aku sekolah dimana menurut mu”, Rani menjawab “ sesuaikan aja dengan yang kamu sukai, kan suka motor ya ambil yang berbau motor” akhirnya Achmad punya semangat sekolah.
Meraka udah tidak lagi sekolah tapi Achmad selalu menyempatkan menemui Rani dan Rani tidak pernah perduli Sampai akhirnya Rani kelas 3 dan bapak Rani pada saat itu sakit sesak dan ibu Rani juga jantungnya kambuh Rani seperti putri tinggal padahal punya kakak. Rani merawat kedua orang tuanya, dan bapak Rani bertanya “ dan kalau tidak lanjutkan sekolah tidak apa-apa Rani yang memiliki tabungan akhirnya memiliki tetap sekolah uang yang ada di tabungan Rani pada saat itu sekitar Rp 1.200.000,00 setelah pembagian kelulusannya dan uangnya diberikan uang itu ia berikan pada orang tuanya Rp 500.000,00 dan ia memegang Rp 700.000,00 ia gunakan membeli sragam sekolah SMA dan ia mencari biasiswa benar sekali ia lolos biasiswa penuh di salah satu sekolah yang Besicnya pondok.
Sungguh jalan hidup Rani benar-benar berubah ia pada kelas 1 memilih mondok karena temanya tak ingin berangkat bersamanya, dari sisa uang yang dimilikinya ia gunakan membayar pondok yang pada saat biayanya setahun cukup terjangkau dengan mendapatkan makan. Rani uangnya tinggal Rp 500.000,00 ia gunakan untuk biaya pondok dan Achmad selalu datang kesekolah Rani , achamd selain sekolah dia juga bekerja ia sangat membantu Rani setiap bulan Achmad memberikan Rani uang untuk saku orang tua Rani tidak tau tentang hal ini.
Sudah dua bulan achamd memberikan Rani uang dengan total Rp 400.000,00 Rani pernah mau menerima Achmad untuk jadi kekasihnya tapi tak disangka pada bulan ketiga Achmad sudah tidak pernah datang menemui Rani.
Rani mulai meminta pada orang tuanya. Saat Rani mulai kelas 2 SMA Rani mulai memilih keluar pondok dan pulang pergi dari rumah dan di akhir kelas 2nya Achmad datang dan memintak maaf sudah menghilang tanpa memberikan kabar. Rani yang sudah tidak perduli hanya diam dan bilang “ ngapain sih kesini aku mau pulang”, achamd mengikuti Rani sambil berkata “ setelah lulus aku akan kerja ke Kalimantan ikut ayah aku, kamu mau tidak nunggu aku” dengan tegas Rani menjawab “ tidak, pergi sana pergi aku gak mau nunggu kamu lagian kamu bukan siapa-siapa aku” lalu Rani berhenti dan bilang “ jangan ngikutin aku lagi pergi sana “.
Achmad meninggalkan Rani dengan mata yang berkaca-kaca Rani sungguh tidak perduli bagi Rani ia sudah tak ingin mengenal Achmad Rani hanya ingin membahagiakan orang tuanya saja cukup itu saja. Sejak saat itu Rani dan Achmad tidak lagi bertemu dan tidak lagi menjalin komunikasi melalui apa pun.
Hingga saat kelas 3 belalu Rani mulai memilih kuliah dan sebelum kuliah ia bekerja di salah satu toko di pasar dekat rumahnya dengan gaji yang tidak seberapa tapi ia telateni karena buat biaya ia kuliah. Rani berhasil keterima kuliah dengan biasiswa lagi. Sungguh bahagia kedua orang tuanya, Rani pada saat pertama kali ke kampusnya berangkat bersama teman-teman naik bus. Itu kali pertama Rani naik bus.
Bersambung... Cerpen (Cerita Pendek) Rani Sang Merpati Episode 3
Posting Komentar